Rabu, 19 Januari 2011

SYAREAT, THORIQAT, HAKEKAT, MAKRIFAT

Alam nasut adalah “alam kemanusiaan” yang menyangkut naluri, nafsu, kemampuan intelegensia (akal pikir) dan kemampuan fisik. Semua tingkah laku manusia ini perlu diatur dengan apa yang disebut “syareat” agar jangan sampai terjadi benturan-benturan, permusuhan dan kebinasaan. Hal ini karena ciri khas dari nafsu manusia adalah melakukan kerusakan dan permusuhan dimuka bumi. Keteraturan sikap hidup manusia yang selalu didasarkan syareat itu memungkinkannya untuk dapat mencapai alam malakut atau alam kemalaikatan. Bila nafsu hewani masih begitu kuat menguasai manusia, maka orang tersebut pasti masih merasa enggan untuk menjalankan syareat agama.

Alam malakut adalah alam kemalaikatan, yakni alam kebijakan, alam budi luhur dan tanpa permusuhan, tiada hasad dan keangkuhan, tiada hasud dan dengki. Cara hidup seperti ini adalah thoriqat atau jalan untuk mencapai tujuan hidup yakni “kebenaran hakiki” ( Hakekat ). Penghayatan terhadap rukun iman yang enam akan membantu kita menghilangkan sifat-sifat negatif tersebut. Misalnya kalau kita percaya pada qodlo dan qodar, maka kita tidak akan iri ataupuh dengki terhadap keadaan orang lain, tidak akan angkuh dan sombong terhadap apa yang telah kita capai.

Alam Jabarut adalah alam kewibawaan, alam yang penuh cahaya kebenaran hakiki, tertanam wibawa ketuhanan pada dirinya. Yang dilihat, didengar, diucap dan dilakukannya tidak terlepas dari kebenaran untuk mencapai tingkat “haqeqatul haqaiq” ialah Allah swt. Pada orang yang dalam tingkatan ini, sekalipun dia sedang bekerja, maka dia niatkan pekerjaanya itu sebagai ibadah untuk mencari ridlo Allah.

Bicaranya adalah dakwah, diamnya adalah dzikir, dalam setiap nafasnya “terucap” kalimat tasbih, matanya adalah rahmat, telinganya terjaga, pikirannya baik sangka, tangannya sedekah, kakinya jihad, kekuatanya silaturahmi, hatinya diam-diam berdo`a kerinduannya adalah untuk menegakkan syareat Allah, teladannya adalah Muhamad SAW, cita-citanya sebagai syuhada, kesibukannya adalah memperbaiki diri

Alam Lahut adalah “alam Ketuhanan” alam haqiqatul haqaiq (sumber dari segala kebenaran) laksana rasulullah yang sudah berada di sidratul muntaha dimana terjadi “perkenalan” (makrifatul kamilah) yang sempurna dan bincang cakap denganNya.

Pada orang yang telah mencapai tingkatan makrifat diibaratkan sudah tidak ada lagi dinding pemisah antara dia dengan Allah, seperti nabi khidir dan para waliyullah. Apa yang dilakukannya semata-mata adalah untuk melaksanakan kehendak Allah. Kehendaknya disatukan dengan kehendakNya. (kata orang jawa : manunggaling kawulo lawan gusti).

Semoga bermanfaat